Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Semalam di Malioboro

Jalan Malioboro Jogjakarta, sumber Wikipedia
SEMALAM DI MALIOBORO 

Hampir 10 tahun sudah saya tidak berkunjung ke Jogjakarta baik untuk urusan pekerjaan maupun liburan. Wajah kota ini banyak berubah, hotel hotel banyak berdiri di sepanjang dan sudut jalan serta di gang gang kecil sekalipun. Begitu juga restoran, outlet outlet banyak berdiri di sepanjang jalanan kota. Hampir sama seperti Bali, kota Jogjakarta merupakan tujuan utama wisatawan lokal dan mancanegara. 

Malam ini dari kota Bantul saya menginap semalam di Malioboro, perjalanan menuju hotel tidaklah mudah, untung saja gerimis meredakan keramaian lalu lintas. Hotel yang saya tuju bukan hotel kebanyakan atau terkenal. Saya sempat kesulitan mencarinya, ku nyalakan GPS di HP untuk mencarinya namun tetap saja pak Sopir juga kesulitan mencari lokasinya.

Peta jalan Malioboro, sumber GOOGLE MAP

Akhirnya kuputuskan menelepon hotel untuk menanyakan lokasi, ternyata lokasi berada di sebelah hotel Mutiara di sebelah Malioboro Mall, tepatnya masuk di gang Sosrokusuman. Benar saja, saya putuskan untuk turun di depan hotel Mutiara dan masuk di gang kecil sebelahnya. Di ujung gang segera kudapati hotel yang kucari. Lebih tepatnya losmen kalau saya bilang, dengan hanya 17 kamar tersedia sebenarnya hotel ini paling besar diantara hotel lain di gang tersebut. Kunci pintu masih kunci pintu biasa namun begitu masuk ternyata kondisi kamar dan kamar mandi ternyata lumayan bagus. Harga menginap semalam lumayan mahal di kisaran 310 ribu rupiah, maklum lagi musim liburan.

Setelah bersih bersih diri kusempatkan mencari makan malam di sekitar Malioboro, kondisi di luar gerimis saya malas untuk keluar terlalu jauh. Kudapatkan warung ayam dan bebek penyet di ujung gang. Segera kupesan bebek dada penyet dan segelas jeruk hangat. Sekarang di Jogjakarta setiap warung makan emperan sekalipun wajib menempelkan daftar harga dari menu yang ijual. Ini untuk menghindari wisatawan tertipu dengan harga yang tidak sesuai dengan menu makanan yang dijual. Himbauan atau kebijakan dari pemerintah kota yang sangat bermanfaat dan melindungi wisatawan.

Perut yang telah terisi kenyang membuat saya mengantuk dan memutuskan segera kembali ke hotel untuk beristirahat tanpa sempat lagi menikmati keramaian jalanan Malioboro di malam hari. Maklum besok saya harus melanjutkan perjalanan 3 hari yang melelahkan ke pulau Bali. Baca artikel tambahan saya mengenai GOJEK di Jogjakarta....

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda

Archive

Show more