Anti tip kit pada produk furniture |
Standard ini diberlakukan atas
pertimbangan banyaknya kasus kecelakaan atau bahkan kematian terhadap balita
(bayi di bawah lima tahun). Kecelakaan tersebut diakibatkan korban membuka laci perangkat
furniture dan menaikinya setelah itu mereka tertindih oleh furniture tersebut
akibat gaya tarik ke depan yang terlalu besar seperti ilustrasi dibawah ini.
Sebenarnya para teknisi furniture atau QC di lapangan
biasanya sudah melakukan semacam internal test dimana jika pada suatu produk
furniture memiliki laci, maka mereka akan menarik laci laci tersebut sebesar
2/3 dari bukaan maksimal laci (laci tidak tertarik keluar semua hanya 2/3 saja)
dan pada bagian depan tengah laci tersebut diberi beban 50 lbs (pons) dengan
rataan berat yang sama di dalam dan luar laci (berat tersebut sebagai ilustrasi
atas berat balita).
Apabila dengan test yang dikondisikan demikian furniture
tersebut jatuh akibat tertarik ke depan maka konstruksi barang tersebut secara
teknis adalah FAIL atau SALAH. Dan konsekuensi adalah pada
furniture tersebut harus dipasang anti tip kit beserta label peringatannya.
Atau jika tidak ingin mengambil resiko maka konstruksi barang harus diubah
dengan menambah pemberat di frame bagian belakang furniture.
Namun demikian pihak dari konsumer di Amerika dan Eropa
lebih banyak yang setuju bahwa setiap furniture yang memiliki satu atau lebih
laci dengan tinggi lebih dari 30 inch harus mencatumkan label peringatan
tersebut beserta dengan hardware nya. Label peringatan tersebut biasanya
dipasang di laci bagian dalam dan dengan peringatan bahwa label tersebut tidak
boleh dicopot.
Berikut adalah contoh tip over warning label dan hardware
nya.
Semoga artikel mengenai anti tip kit furniture ini bermanfaat bagi rekan rekan yang
berkecimpung di dunia furniture, semoga bermanfaat.
Comments
Post a Comment
Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih