Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Kereta Api Kalijaga "Angkutan Murah Solo Semarang" Bagian 1

KA Kalijaga di Stasiun Solo Balapan

Pagi ini sekitar jam 4.40 bus EKA yang saya tumpangi merapat di terminal Tirtonadi. Entah keberuntungan apa yang menaungi saya di Selasa pagi ini, sekilas ketika hendak sholat subuh menuju Masjid Al Mushafir di area terminal terlihat seseorang berbelok ke arah meja informasi terminal, sembari berkata ke petugas "Pak saya mau beli tiket kereta...." 

Untuk beberapa saat saya terus berlalu menuju ke Masjid, namun langkah terhenti sejenak dan kemudian saya duduk di bangku kayu panjang di selasar terminal sambil coba mencari informasi mengenai keberangkatan kereta dari Solo ke Semarang. 

Ternyata dibagian bawah saya temukan ada satu kereta yakni KA Kalijaga yang berangkat dari Stasiun Solo Balapan dengan tujuan akhir Stasiun Semarang Poncol. Tertera juga jam keberangkatan 05.20 pagi. Ah berarti tak lama lagi kereta akan berangkat. [Simak Jadwal Lengkap Kereta Api Kalijaga]

Segera saya berlari kembali ke arah meja layanan informasi dimana ada petugas PT KAI yang melayani penjualan tiket kereta langsung tersebut. Segera saya bertanya kereta apa yang berangkat dari Stasiun Balapan ke Semarang ternyata benar KA Kalijaga dengan jam keberangkatan juga sama yakni 05.20.

Tiket kereta api Kalijaga Solo-Semarang
Tiket kereta api Kalijaga saya tebus cukup murah yakni seharga 10 ribu rupiah lebih murah 20 ribu rupiah dibanding dengan tiket bus. Tak lupa petugas bilang bahwa saya harus naik Skybridge terlebih dahulu dengan lama perjalanan kira kira 15 menit, waduh lumayan jauh juga. Saya segera beringsut ke arah pintu masuk Skybridge yang ada di persis di depan Masjid Al Mushafir.

Setelah naik tangga lantas belok ke kanan sedikit menuju pintu masuk Skybridge, namun tak nampak satupun petugas penjaga disana namun beruntung pintu masuk telah terbuka. Saya melongok ke meja petugas ternyata dua orang penjaga tersebut masih dalam buaian mimpi masing-masing.

Skybridge penghubung terminal Tirtonadi dan stasiun Solo Balapan

Kususuri lorong jembatan penghubung antara terminal Tirtonadi dengan stasiun kereta api Solo Balapan tersebut, menurut perhitungan saya jarak atau panjang lorong tersebut sekitar 500 meter dari ujung ke ujung. Skybridge tersebut memiliki lebar kira kira 2.5 meter dengan dinding sisi samping berupa beton ringan dan jendela kaca.

Tak lama kemudian nampaknya saya sudah akan berada di ujung jembatan udara tersebut. Jembatan itu berbelok ke kanan dari arah saya berjalan dan nampak ada dua gate yakni jalur 5 dan 6 dimana saya harus turun melalui tangga dan escavator sedangkan jalur 1 menunjukkan arah lurus.


Tak ada satupun petugas saat itu, saya ambil keputusan untuk menuruni jembatan itu ke arah bawah dengan menggunakan escavator yang sudah berfungsi, sejurus kemudian saya lihat seseorang yang mungkin calon penumpang juga barusan turun dari lift, dan keluar menuju pintu di sisi lainnya.

Setelah turun saya sudah mendengar deru kereta yang nampaknya sedang bersiap-siap akan diberangkatkan. Keluar dari pintu ternyata saya sudah berada di jalur keberangkatan kereta Kalijaga. Nampak kereta berwarna putih abu abu tersebut sudah bersiap-siap dijalurnya dan announcer stasiun juga berkata bahwa kereta Kalijaga akan segera diberangkatkan beberapa menit lagi. 
Saya sempat mengamati kereta tersebut beberapa saat dan akhirnya yakin bahwa kereta itu yang akan saya naiki menuju ke Semarang terbukti dari papan tulisan yang berada pas di tengah bodi kereta. Bersambung..... 

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda

Archive

Show more