Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Mau Tahu??? Beda Kereta Api Eksekutif, Bisnis dan Ekonomi AC dan Ekonomi AC Reguler di Indonesia.

Susana dalam gerbong kereta kelas Eksekutif Prioritas

Judul diatas mungkin akan bisa sobat jadikan perbandingan jika hendak memilih kelas dalam kereta api terutama untuk perjalanan kereta api jarak jauh, semisal dari Jakarta ke Semarang, Solo, Jogjakarta, Surabaya dan Malang. secara umum di Indonesia kelas kereta dibagi menjadi empat kelas seperti tersebut diatas.

Berikut adalah contoh-contoh dari kereta api berdasarkan penggolongan kelasnya dan fasilitas masing-masing:

1. Kereta Eksekutif
Biasanya kereta dengan nama argo adalah kereta yang berkelas eksekutif, semisal Argo Bromo Anggrek, Argo Muria, Argo Wilis, dll namun ada juga kereta bukan bernama depan Argo yang berkelas eksekutif seperti Sembrani, Bima, Bangunkarta, dll.

Kereta Eksekutif biasanya memiliki jumlah tempat duduk 50 seat atau kursi dalam satu gerbong, dengan konfigurasi kursi 2-2 dan 2-1 untuk di ujung gerbong. Kursi berupa recliner seat yang dapat dinaik turunkan dengan jarak kolom antar kursi lumayan luas. Fasilitas seperti selimut dan bantal kecil juga diberikan selama perjalanan.

2. Kereta Bisnis
Kereta dengan kelas ini adalah kereta kelas pertengahan dan terkadang terdapat dalam satu rangkaian dengan kelas lainnya seperti halnya KA Gumarang yang memiliki tiga kelas sekaligus yakni Eksekutif, Bisnis dan Ekonomi. Kereta dalam kelas ini antara lain Lodaya, Cirebon Express, Tegal Bahari, Sancaka, Malioboro Express, Malabar, dan Mutiara Timur.

Kereta Bisnis biasanya memiliki jumlah tempat duduk 64 seat dalam satu gerbong, dengan konfigurasi kursi 2-2. Kursi berupa bangku tegak lurus namun lumayan empuk dan dapat diputar untuk saling berhadapan dengan bangku didepan atau belakangnya.


3. Kereta Ekonomi AC Non PSO (Abu abu)
Kereta ini adalah kelas pertengahan diantara kelas Bisnis dan Ekonomi Reguler (orange). Contoh dari kereta ini antara lain: Bogowonto, Krakatau Express, Gajah Wong, Kereta Menoreh, Jayabaya, Jaka Tingkir, dan Joglokerto Express.
Suasana dalam gerbong kereta kelas Ekonomi non PSO

Kereta Ekonomi Non PSO ini biasanya memiliki jumlah tempat duduk 80 seat dalam satu gerbong, dengan konfigurasi kursi 2-2. Kursi berupa bangku tegak lurus namun lumayan empuk namun tidak dapat diputar untuk saling berhadapan.

4. Kereta Ekonomi AC PSO (Orange)
Kereta ini adalah kelas terendah dan biasa dinamakan kereta  Ekonomi Reguler (orange). Contoh dari kereta ini antara lain: Kertajaya, Brantas, Matarmaja, Tawang Jaya, dll.

Suasana dalam gerbong kereta kelas ekonomi
Kereta Ekonomi PSO ini biasanya memiliki jumlah tempat duduk 106 seat dalam satu gerbong, dengan konfigurasi kursi 2-3. Kursi berupa bangku tegak lurus namun lumayan empuk namun tidak dapat diputar untuk saling berhadapan. 
Jarak kolom antar kursi sangat sempit dan sangat menyiksa untuk mereka yang berbadan tinggi dan besar. Bagi yang "tidak terbiasa susah" mending jangan naik kereta api kelas ini karena badan akan capek semua sampai di perjalanan.

[Updated : tidak seperti dahulu sekarang didalam kereta penumpang tidak diperbolehkan tidur di lantai lorong kereta apalagi didekat sambungan gerbong. Hal ini dikarenakan mengganggu kenyamanan penumpang yang hendak hilir mudik]

Secara umum perbedaan antara kereta kelas Eksekutif, Bisnis dan Ekonomi AC dan Ekonomi  AC Reguler adalah:
1. Harga tiket setiap kelasnya berbeda lumayan jauh terutama saat akhir pekan dan hari hari libur.
2. Kursi yang lebih nyaman dan empuk untuk kelas eksekutif
3. Fasilitas bantal dan selimut gratis di kelas eksekutif
4. Jarak tempuh atau waktu perjalanan yang lebih pendek untuk kelas eksekutif karena hanya berhenti di beberapa stasiun tertentu saja.

Secara garis besar kini naik kereta dengan kelas apapun sudah sangat nyaman menurut saya, hal ini dikarenakan setiap gerbong kereta telah dilengkapi dengan penyejuk udara atau AC. Larangan merokok dan tidur di sembarang tempat di semua kelas kereta, menjadikan kereta bersih dan bersahabat bagi seluruh anggota keluarga.

Karena itu hendaklah sobat mencoba naik kereta untuk melakukan perjalanan ke kota tujuan anda sekaligus menikmati perjalanan yang nyaman dan menyenangkan bersama orang terdekat anda. Naik kereta api Tut....tut....tut....






Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda

Archive

Show more