Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

5 JAM NGASPAL NAIK BUS EKA JURUSAN CILACAP DARI SOLO-SURABAYA

Bus EKA Patas berhenti di RM Duta Ngawi

Akhir pekan ini setelah tiga hari kelelahan jasmani dan rohani saya pulang balik ke Surabaya dari Semarang. Jam setengah 4 sore bukan termasuk jam keberangkatan bus Eka dari terminal Terboyo (kini ditutup per 1 September 2018), akhirnya saya terpaksa naik bus Safari Lux yang kebetulan baru saja datang ke Solo dan tanpa istirahat sedikitpun setelah menurunkan penumpangnya putar balik lagi ke arah Solo.

Entah karena akhir pekan penumpang bus ini penuh sesak hingga penumpang banyak yang berdiri hingga banyak yang turun di Salatiga. Tiga jam setengah kemudian bus merapat di terminal Tirtonadi. Saya berlari menuju masjid Al Musafir di komplek terminal yang menurut saya paling baik di pulau Jawa saat ini.

Terminal baru ini, bersih dan rapi sangat nyaman bagi penumpang. Setelah sholat jama' Maghrib dan Isya' saya menuju area keberangkatan bus yang menuju ke Jawa Timur, nampak hanya bus Mira dan Sumber Selamat ekonomi AC yang tersedia. Sedangkan bus Eka dan Sugeng Rahayu Patas tak nampak batang hidungnya. Selang lima menit kemudian, bus Eka dari Cilacap tujuan akhir Surabaya pun muncul dengan nopol S 7536 US.


Tiket bus EKA jurusan Surabaya-Purwokerto-Cilacap
Bus ini nampaknya baru namun sayang bukan tipe SHD yang sangat saya nantikan bisa menaikinya. Setelah beberapa orang penumpang turun, beberapa calon penumpang yang sama sama menunggi seperti saya akhirnya naik ke dalam bus. Ah saya beruntung masih banyak kursi kosong, saya memilih kursi no 4 di belakang sopir. Interior bus masih kelihatan baru, aha kursi dengan jok seater atau dudukan berwarna orange "mirip dengan jok tetangga sebelah". Tiket Bus EKA dari Solo ke Surabaya saya tebus seharga 87 ribu rupiah termasuk servis makan di Ngawi nantinya.

Saya sempat amati di bagian belakang bus ini belum dilengkapi dengan toilet, aneh menurut saya karena jarak tempuh ke Cilacap lumayan jauh, kasihan penumpang yang mau buang air kecil..mewekkk.

Gojekan kemudi supir bertubuh mungil memakai kacamata menurut saya berkelas juga, sayang driver terlalu banyak menekan tombol klakson, sayang belum telolet bunyinya hahahaha. 
Gerai Burger di RM Duta Ngawi
Bus yang lumayan baru ini sangat empuk suspensinya, namun belum air suspension kalau saya amati. Tak apalah paling tidak jalanan bergelombang dan berlubang nyaris tak terasa guncangannya.Dua jam perjalanan tak terasa sampailah bus di rumah makan Duta Ngawi. 

Lagi males makan dengan menu menu yang itu saja di tempat istirahat ini, dari nasi pecel, ayam bakar, kare kambing, rawon semua sudah pernah saya coba. Paling juara untuk menu di RM Duta Ngawi sebagai servis makan untuk para penunpang bus Eka saya pikir adalah nasi pecelnya, untuk menu lain saya rasa biasa biasa saja. Ah mungkin saya akan mencoba menu hamburger saja malam ini. Bersambung..... Makan Burger di RM Duta Ngawi

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda

Archive

Show more