Saya mungkin tak akan lupa walaupun beberapa hari ke depan Jakarta akan segera kutinggalkan. Ya, kuliner yang satu ini telah menemani saya selama lebih dari lima tahun belakangan ini. Nasi goreng memang enak dimakan saat makan pagi hari, namun saat pagi hari tentu saja tidak ada yang berjualan. Di Jakarta penjual nasi goreng di Jakarta mayoritas adalah orang dari Brebes dan Tegal, rasa dan harga bisa jadi hampir semuanya sama. Entah koq bisa begitu ya, ada arisan khusus atau perhimpunan pedagang nasi goreng HaHaha.
Saat malam hari memang adalah saat yang pas untuk menikmati kuliner yang satu ini. Lima tahun yang lalu harga nasi goreng keliling di Jakarta masih di angka delapan ribu rupiah, hingga lima tahun kemudian atau kini tahun 2016 telah berubah menjadi 12 ribu rupiah. Harga itu sama untuk nasi, mie goreng, kwietiau goreng keliling. Ciri khas nasi goreng keliling itu yakni kita akan mendapat kerupuk kecil berwarna warni yang kadang kadang telah dibungkus plastik atau langsung diambil dari kaleng kerupuk, yang kedua kita bisa memilih telor bisa diceplok, dicampur dan didadar. Berbeda dengan nasi goreng di Jawa Timur khususnya di Surabaya dan sekitarnya bumbu tambahan di Jakarta hanyalah kecap manis, kalo di Jawa masih ditambah lagi dengan saos tomat sehingga warnanya menjadi agak merah.
Namun ada satu warung tenda pinggir jalan di dekat kost di jalan Brigjend Katamso di seberang kantor NCS dan NSS Honda yakni warung nasi goreng betawi Bang Yusuf. Di warung ini tersedia masakan seperti nasi, mie, kwietiau, bihun goreng, fuyung hay, mie rebus dengan campuran daging sapi, ayam, sosis, ati ampela, petai, dll. Harga nasi goreng disini sedikit lebih mahal yakni 14 ribu rupiah untuk nasi goreng biasa. Namun rasa nasi goreng disini tentu saja berbeda dengan nasi goreng keliling tentunya. Saat menggoreng nasi, nasi terlebih dahulu digoreng dulu dalam satu wajan besar di mana didalamnya telah ditambah bumbu tertentu berwarna putih yang saya sendiri kurang tahu apa. Setelah itu di goreng lagi saat pelanggan memesan. Hasil gorengan nasinya meninggalkan sedikit saja minyak sehingga tidak eneg rasanya. Ditambah keripik emping diatas nasi goreng dan yang spesial menurut saya disini adalah acar timun dan wortelnya yang terasa segar banget.
Seringkali juga saya memesan nasi goreng ati ampelas dengan harga 16 ribu rupiah saja, rasanya Maknyusss, cuman sekarang sudah saya kurangi karena kolesterol yang sudah tidak bisa kompromi. Dan sesekali tentunya nasi goreng campur petai, wow irisan kecil petai membuat rasa nasi goreng lebih padat dan mantap. Dan terakhir terakhir ini saya lebih condong memesan mie rebus karena cocok dengan cuaca Jakarta yang sering hujan beberapa bulan terakhir ini. Harga mie rebus ini juga sama yakni 16 ribu rupiah saja, rasanya hmmm istimewa terutama kuahnya yang hangat dan sedap gurih.
Thanks bang Yusuf atas nasi goreng dan mie rebusnya yang telah menemani saya makan malam selama lima tahun terakhir ini. Dan bagi anda yang sedang berada di daerah Slipi, Jakarta Barat tidak ada salahnya mampir dan mencoba kuliner yang satu ini, warung tenda pinggir jalan dengan spanduk putih besar didepannya WARUNG NASI GORENG BETAWI BANG YUSUF, dengan ciri khas mobil Espass warna merah disebelahnya sebagai kendaraan operasional.
Comments
Post a Comment
Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih