Kadang makanan enak memang tak pandang apapun, tempat atau pantangan. Biasanya makanan enak selalu identik restoran, harga mahal dan tempat yang mewah. Hal itu bisa jadi benar atau bisa juga tidak.
Banyak warung makan di pinggir jalan dengan meja kayu biasa dan kursi atau bangku panjang namun pengunjungnya selalu penuh karena memang masakan yang dijual enak dan murah. Tidak pandang orang kaya maupun orang biasa yang suka kuliner tidak menjadikan dimana mereka makan yang penting rasanya.
Kali ini saya akan review kuliner Soto Betawi yang berlokasi di daerah Bitung Tangerang Banten, alamat lengkapnya saya kurang tahu, maklum di daerah Jabodetabek satu alamat bisa jadi ada di beberapa tempat. Di warung yang sebenarnya gandeng dengan rumah sang pemilik ini hanya ada satu meja kayu dengan 4 kursi plastik dan satu meja tamu dengan model duduk lesehan, hingga kalo pengunjung ramai ruang tamu rumah jadi tempat makan dadakan.
Di tempat ini seperti halnya Soto Betawi lainnya, ada dua jenis kuah yakni bening dan butek atau santan. Saya lebih memilih kuah bening karena menghindari makanan bersantan. Selain itu pilihannya juga sop daging ayam dan daging sapi tentunya. Saat nasi putih dihidangkan dengan taburan bawang goreng di atasnya biasanya akan selalu saya santap terlebih dahulu hingga menyisakan separuh saja saat semangkuk soto panas dihidangkan.
Seperti ciri khas Soto Betawi selalu ditaburkan emping Melinjo diatasnya, juga irisan daun bawang yang aromanya menggoda. Juga potongan tomat merah yang memanjakan mata dan lidah. Menginjak ke dagingnya, potongan daging sapi yang dihidangkan tidak terlalu besar, yang terpenting tidak banyak lemak yang ikut dalam irisan irisan dagingnya, Pas lah. Lumayan banyak sesuai dengan harganya yang juga tidak terlalu mahal, sekitar 18 ribu rupiah per porsinya. Jangan lupa sertakan irisan jeruk hijau untuk menambah rasa dan aroma.
Sayangnya kadang kadang rasa soto nya terlalu asin, hingga bagi para penderita darah tinggi seperti saya akan terasa langsung pusing kepala karena rasa asinnya. Namun bumbu dan rasa lainnya terasa pas di lidah dan tidak berubah dari waktu ke waktu.
Comments
Post a Comment
Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih