Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Penjual Ban Vulkanisir



Asyik juga ternyata punya hobi menulis, pulang dari kawasan Kota Tua Jakarta saya naik angkot 08 ke arah pasar Tanah Abang, beruntung angkot ternyata lewat atas yang berarti akan melewati pengkolan jalan dekat jalan K.S. TUBUN tepatnya jalan Brigjen Katamso Slipi, saya menyusuri pedestrian jalan yang sempit sesekali sambil menoleh ke belakang takut disambar kendaraan dari belakang, maklum perilaku berkendara orang orang di Jakarta sangat mengerikan. Ngebut sengebutnya kalo bisa.

Ada satu hal yang menarik perhatian saya di trotoar jalan berderet tukang tambal ban dan tumpukan ban ban motor bekas atau ban vulkanisir. Saya sempat browsing di internet mengenai ban vulkanisir ini, ada tiga jenis ban yakni press panas, suntik dan ukir. Mungkin yang saya lihat di area ini adalah yang berjenis ukir, karena ban bekas yang ada diukir kembali groove nya oleh si penjual, atau alur ban diperjelas kembali. 


Sebenarnya secara teknis penggunaan ban vulkanisir ini membahayakan jika dalam jangka.waktu panjang. Paling lama hanya 2 sampai 3 bulan waktu pemakaiannya. Karena alur ban akan kembali tipis dan hilang sehingga tidak ada daya cengkram ban ke aspal jalan. Para pembeli ban ban bekas vulkanisir ini biasanya tukang ojek, siswa sekolah dan mahasiswa serta masyarakat kalangan bawah. Harga jual ban ini 20 s/d 30 ribu rupiah untuk motor dan 70 s/d 100 ribu rupiah untuk mobil itu sudah termasuk ongkos pemasangan. 


Sebenarnya ada ban vulkanisir yang juga memiliki skala pabrikan dimana ban ban bekas yang telah tipis alurnya, di press kembali dengan karet baru dan kemudian dibentuk kembali alurnya. Untuk ban vulkanisir skala pabrikan ini mungkin memiliki kualitas yang lebih baik, namun harga jual yang agak lebih mahal.

Sekarang tergantung pilihan anda untuk memakai ban vulkanisir pada sepeda motor atau mobil anda. Jika anda mengutamakan keselamatan dan kenyamanan tentu saja lebih baik membeli ban baru sedangkan jika pingin memilih berhemat anda layak mencoba menggunakan ban tersebut.

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda

Archive

Show more