Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

NAIK OJEK ONLINE DARI TERMINAL BUNGURASIH KE TERMINAL 2 BANDARA JUANDA

Tarif GOJEK dari terminal Bungurasih ke Bandara Juanda

Terburu waktu karena bus yang saya naiki dari Bypass Krian stag di seputar daerah Kletek karena macet dan jalan lurus ke arah Medaeng ditutup sehingga kini bus-bus yang mengarah ke terminal Bungurasih harus memutar ke bundaran Waru terlebih dahulu. 


Akhirnya bus merapat di Terminal Bungurasih kurang lebih jam 7 pagi.  Di saat jam sibuk tersebut apalagi di awal pekan jika saya tetap memaksa naik bus DAMRI ke bandara Juanda bisa saja saya akan terlambat untuk check in pesawat. Walaupun sebenarnya waktu tempuh dari Terminal Bungurasih ke Terminal 2 Bandara Juanda jika dalam kondisi normal adalah 20 menit, sedangkan ke Terminal 1 sekitar 30 menit.
Ruko depan Gudang Garam di Medaeng

Saya putuskan untuk turun di parkir pintu masuk terminal Purabaya. Saya sempatkan membeli sebungkus rokok di warung sambil membuka aplikasi GoJek, setelah berputar putar sebentar mencari driver terdekat akhirnya proses booking ojek online saya pun berhasil. Sengaja saya tulis disitu tunggu di seberang kantor Gudang Garam di dekat ruko. Karena jika memesan di depan terminal biasanya akan bersinggungan dengan ojek pangkalan sekitar. 
[Updated terakhir ruko di depan Gudang Garam tempat mangkal driver ojek online seperti Gojek dan Uber kini dipenuhi oleh ojek pangkalan, tempat penjemputan pindah ke pintu keluar bus dalam kota berjarak 200 meter dari lokasi semula]

Beberapa saat kemudian panggilan masuk ke handphone saya dari driver GoJek menanyakan posisi dimana sekarang.  Saya menjawab di warung dekat pintu masuk,  dia kemudian menyuruh saya bergeser ke ruko depan gudang garam.
Terminal 2 Bandara Juanda

Lima detik celingukan sendiri seseorang menyapa saya dan menanyakan nama. Rupanya driver ini tidak memakai atribut GoJek nya. Saya tak pernah ambil pusing akan hal itu,  segera saya ambil helm yang diberikan dan wessss.....meluncurlah ke bandara. 

Di sisa perjalanan saya banyak bertanya tentang ramai atau tidak order GOJEK nya. Dia menjawab, jika hari Senin pagi hari seperti saat ini ramai Pak,  namun setelah siang cenderung sepi.  Begitu juga dengan penghasilan sebagai ojek online di hari lainnya. Untuk memperoleh 10 point saja susah apalagi mengejar bonus dari Gojek sebesar 100 ribu rupiah dengan mengumpulkan 20 point (UPDATED bonus total sehari 80 ribu rupiah), satu hal yang hampir tidak masuk akal katanya. Dengan anggota driver Gojek yang mencapai 20 ribu orang untuk wilayah Surabaya, Gresik dan Sidoarjo persaingan menjadi semakin ketat.

Lima belas menit berlalu Terminal 2 bandara Juanda sudah kelihatan di depan mata,  sesampainya di depan gate keberangkatan saya turun,  tarif gojek dari terminal Bungurasih ke Juanda terminal 2 sebesar 17 ribu rupiah untuk parkir masuk motor saya kurang tahu mungkin 3 ribu rupiah untuk satu jam pertama. Saya berikan uang beserta tips sambil berujar terima kasih.

Comments

  1. Bawa koper gak gan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nggak Gan, kalau bawa koper mending naik Gocar atau Grab car

      Delete
  2. kalau sekarang penjemputan bergeser ke pintu keluar bis kota, enaknya turun di pintu masuk atau di dalam terminal gan? saya hendak naik bis dari Jogja setelah magrib tiba kira2 jam 1 dinihari (jika lancar)..tterima kasih gan..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Enak turun di pintu masuk, karena lebih dekat ke tempat kumpul nya Gojek Gan, jam segitu masih aman Gan. Saya sering keluyuran disitu soalnya :-)

      Delete

Post a Comment

Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda

Archive

Show more