Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Apa Itu Barang Rijek atau "Reject" Dari Sudut Pandang Seorang QC Inspector

Sumber: https://semipartisansam.com

Barusan saya iseng-iseng mencari judul dan tema artikel baru,  eeee nemu juga akhirnya.  Barang Rijek atau Reject secara bahasa bisa diartikan barang afkiran (kata benda)  dan menolak atau membuang (kata kerja). 

Dalam dunia dagang apalagi dengan maraknya online shop seperti sekarang ini ada hal yang mungkin bisa saya bantu meluruskan yakni mengenai barang rijek pabrik yang dijual secara umum.  Apapun itu bentuk barangnya baik pakaian,  sepatu,  parfum,  elektronik dan lain sebagainya. 

Para pedagang sering menyebut bahwa barang yang dijual tersebut ORI atau original (asli) sesuai merek dagang namun rijek pabrik atau dibuang dari pabrik karena ada cacat atau defect. Hmm sah-sah saja mereka menyebutnya seperti itu, memang membawa merek dagang tertentu akan membuat harga jual barang tersebut akan tetap mahal walaupun berstatus "Reject". Dan dengan status Ori walaupun reject pembeli akan tetap banyak berdatangan dengan alasan harga yang lebih murah daripada harus beli yang asli dan baru. 

Sekarang inilah pendapat saya dari sisi orang yang berkecimpung di dunia QC dan bukannya sombong diri beberapa merek terkenal di dunia saya sudah inspeksi produk-produk mereka. Dalam dunia qc barang atau produk yang dibeli dari produsen dalam hal ini pabrik dan dilabeli dengan label atau brand tertentu tentulah yang telah lulus inspeksi baik itu dari internal pabrik maupun eksternal yakni dari buyer atau pihak pembeli itu sendiri, nah disitu posisi saya atau teman teman qc yang lain berperan. Menentukan apakah barang tersebut layak eksport atau tidak sesuai dengan standard dari buyer. Jika barang tersebut tidak layak maka akan muncul istilah Rijek baik internal maupun eksternal. 

Begitu barang tersebut kita tolak dengan alasan (defect) tertentu maka pabrik harus melakukan pengecekan atau sortir ulang terhadap barang-barang yang tidak sesuai dengan baku mutu tersebut. Nah,  dari hasil sortir tersebut pastilah ada yang masih bisa diperbaiki dan ada juga yang tidak (dalam artian benar benar tertolak).  Barang-barang seperti inilah yang mungkin sering diasumsikan di pasaran luar sebagai barang rijek pabrik dan diklaim banyak didapat oleh pedagang.

Pertanyaannya apakah hal itu benar,  jawabannya bisa YA dan TIDAK. Untuk jawaban yang Tidak, setahu saya sangat sulit untuk mendapatkan barang rijek dari pabrik dengan kondisi packing dan label yang utuh. Hal ini dikarenakan pabrik terikat loyalti kontrak dengan buyer terhadap barang yang di produksi. Dalam artian mereka tidak boleh dan tidak dibenarkan secara hukum menjualnya di luar. Kalau sampai ketahuan resikonya sangat berat, bisa bisa membayar denda yang sangat besar dari pengadilan dagang. 

Sedangkan untuk jawabannya Ya,  bisa jadi pabrik memang menjualnya diluar namun sudah lebih dulu mencopot semua labeling dan packingnya alias barang tersebut sudah tanpa merek atau polos.  Nah, disini para pengepul barang barang rijek memainkan perannya,  mereka tinggal memesan saja label dan packing dan memasangnya kembali sehingga kelihatan baru seperti asli dan memang barang itu asli namun Rijek dari pabrik. 

Saya berikan satu contoh kasus,  ada satu pabrik sepatu terkenal di Jombang Jawa Timur, mereka atau pabrik dalam hal ini punya keterikatan kuat dengan buyernya yang merupakan merek merek sepatu terkenal dunia. 

Jika ada produk mereka yang Rijek produk-produk tersebut langsung dimusnahkan karena takut akan disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu dan akhirnya berada dan beredar luas di pasaran. Nah umumnya produsen atau pabrik yang memproduksi merek merek terkenal tentunya tidak akan sembarangan mengeluarkan produk-produk mereka ke pasaran walaupun statusnya Rijek. 

Semoga dengan tambahan informasi ini berguna bagi anda yang ingin berbelanja barang barang Rijek dari pabrik.  

Comments

  1. Mau tanya bang,apakah barang reject masih bisa di repacking / rekondisi,? Terus perbedaan barang reject dengan barang BS apa ya,?
    Untuk pengertian barang BS sendiri adl barang yg bagaimana, apakah BS adl barang bad stock yg sdh tidak bisa di repacking / rekondisi,?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sejauh pengetahuan saya barang yang sudah reject dari pabrik harusnya tidak bisa diperjual belikan secara umum karena menyangkut masalah brand dari barang tersebut.
      Entah mengapa di Indonesia begitu mudahnya barang barang reject tsb bisa keluar dari pabrik sbg contoh produk garment, sepatu, dll.
      Kalau barang BS itu barang stock lama yang ada di gudang, biasanya barang kelebihan atau batal export yang tentunya kondisinya sebenarnya baik namun lama disimpan di gudang.

      Delete
  2. Replies
    1. Riject itu sortir alias barang yang tidak memenuhi standard yang seharusnya.

      Delete
  3. Berati susah ya dapat barang tidak lulus qc nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nggak juga Gan. Biasanya barang retur atau reject untuk export terutama branded tidak mudah diperjualbelikan di luar karena menyangkut kode etik dan hak paten.

      Delete
  4. Mau nanya nih kak, jadi kalo sekarang yang banyak di jual di toko-toko Online, kebanyakan dari mereka meng claim bahwa produk mereka adalah barang dari pabrik yang tidak lolos QC, apakah berarti mereka berbohong? Lalu bagaimana caranya kita sebagai pembeli bisa membedakan barang tersebut benar dari pabrik yang tidak lulus QC dengan yang KW nya?
    Mohon pencerahannya kak ����

    ReplyDelete
  5. Pertanyaan yg sama kak, karena sekarang banyak olshop2 yang mengatasnamakan "barang tidak lolos QC" jadi kalo seperti itu bagaimana kak

    ReplyDelete

Post a Comment

Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda

Archive

Show more