Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

"TERTIB BERLALU LINTAS CERMIN BUDAYA BANGSA"

Mobil bak terbuka dengan angkutan berlebihan "sesuatu yang hanya ada di Indonesia"

Kebanyakan dari kita mungkin juga termasuk saya sering memandang sepele masalah yang satu ini, Ya tertib berkendara atau berlalu lintas. Taat berkendara merupakan cermin dari perilaku dan sikap kita sehari hari, namun dengan jumlah penduduk dan pemilik kendaraan bermotor yang kian hari kian meningkat susah rupanya membudayakan tertib yang satu ini. 

Tensi atau tekanan darah saya sering naik tatkala berkendara di pagi hari saat jam jam sibuk dikala semua orang berangkat ke tempat kerja atau sekolah. Saya tidak menuding pengendara motor lebih ugal ugalan dari pengendara roda 4. Namun kenyataan berbicara demikian, serobot kanan serobot kiri. Menyerobot di celah sedikit dan sempit di antara bodi bodi mobil menjadi atraksi tersendiri bagi mereka. Entah takut terlambat atau dikejar makhlus halus, pengendara motor seakan tak kenal takut. Padahal mungkin saja maut mengintai mereka jika kewaspadaan mereka hilang.

Sepeda motor dengan muatan barang barang bekas

Korban kecelakaan dijalan mungkin lebih banyak daripada yang meninggal akibat sakit. Satu hal yang membuat miris adalah pengendara motor yang belum cukup umur alias masih anak anak, padahal kita tahu untuk bisa mendapatkan SIM C untuk roda 2 haruslah berusia minimum 17 tahun, itu ekivalen halnya dengan anak kelas 3 SMA atau bahkan mereka yang kuliah semester 1. Namun tidak di negera kita, anak anak yang belum cukup umur dibiarkan bebas memakai motor dalam aktifitas sehari hari. Mungkin saja mereka mahir dalam berkendaran namun perlu diingat kestabilan emosi dan pola pikirnya belum lah matang.

Berkendara dengan berboncengan lebih dari 2 orang, tanpa mengenakan helm adalah hal yang mahfum di Indonesia. Entah pembiaraan atau aturan yang kurang jelas dan tegas. Saya ingat pesan almarhum ayah, suatu saat ketika hendak pergi dengan menggunakan motor dan tidak mengenakan helm, "Kamu pikir jika naik motor tidak pakai helm kamu akan terlihat gagah dan ganteng". Sejak saat itu sampai sekarang kemana mana jika berkendara motor ke jalan jalan protokol atau di luar komplek perumahan saya selalu memakai helm.

Satu lagi yang sering membuat saya geleng geleng kepala yakni adanya mobil angkutan barang dengan bak belakang terbuka yang memuat lebih dari kapasitasnya. Baik itu menonjol ke atas maupun ke belakang. Tidak terlintas mungkin di benak si sopir maupun pemilik kendaraan bahwa hal tersebut berbahaya bagi pengguna jalan lain. Jika tidak berhati hati bisa saja muatan mereka tumpah atau bahkan mobil terguling menimpa pengguna jalan lainnya. Ah itu sudah biasa, itu sudah sering saya lakukan, itu tidak berbahaya, petugas juga tidak melarang, berbagai macam argumen dan alasan. 

Aturan sudah jelas namun ketegasan yang tumpul jika berhadapan dengan lembaran uang, sikap hedonis atau tidak peduli dengan kepentingan orang lain sudah mulai mengakar di pikiran kita. 

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda

Archive

Show more